Rembang, Rembangcyber.net – Pemerintah Kabupaten Rembang terus mendorong peningkatan investasi di sektor pertanian dengan memetakan potensi yang ada.
Hal ini disampaikan dalam Workshop Potensi dan Peluang Investasi Sektor Pertanian yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Rembang pada Senin (25/11/2024) di Hotel Fave Rembang.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, yakni Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simajuntak, M.Si., yang membahas kesesuaian lahan untuk pengembangan komoditas unggulan, serta Setia Candra Jati, S.P., M.Si., yang mengupas hilirisasi komoditas pertanian di Rembang.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Rembang, Budiyono, mengungkapkan bahwa potensi sektor pertanian daerah ini belum tergarap secara maksimal. “Sektor pertanian berada di peringkat ke-11 dalam realisasi investasi tahun lalu dengan nilai Rp22 miliar. Namun, hingga triwulan III 2024, peringkatnya turun ke posisi ke-13 dengan nilai Rp17,27 miliar,” jelasnya.
Budiyono menegaskan pentingnya memanfaatkan hasil studi kelayakan dari UKSW untuk menentukan sektor unggulan yang berpotensi. “Misalnya, kita punya potensi tanaman tebu, tetapi sayangnya belum ada pabrik gula. Ini peluang besar yang perlu dimaksimalkan,” ujarnya.
Selain memetakan potensi, workshop ini juga dirancang untuk menarik investor melalui pengemasan informasi yang lebih menarik. DPMPTSP turut mengundang pelaku usaha dari berbagai skala, termasuk PT Charoen Pokphand. “Jika potensi yang ada cocok, mereka bisa tertarik atau melibatkan mitra bisnis lain,” tambah Budiyono.
Kabupaten Rembang memiliki berbagai potensi di sektor pertanian, seperti hortikultura (cabai, kacang, padi, jagung), tanaman pakan ternak, dan perkebunan tebu serta tembakau. Di bidang peternakan, peluang meliputi pembibitan unggas, sapi potong, hingga budidaya ayam petelur.
Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan minat investor, sehingga sektor pertanian di Rembang dapat berkembang lebih optimal. AK