Rembangcyber.net, Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada 2.750 anak yatim, piatu dan yatim piatu di Pendapa Museum RA Kartini, Selasa (28/11/2023). Bantuan diserahkan langsung oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz.
Jumlah penerima bansos tahun ini mengalami penambahan 500 anak dari tahun lalu yang hanya 2.250 anak.
Bupati Hafidz menyampaikan pemerintah berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, termasuk anak yatim piatu. Mereka memiliki hak untuk hidup layak.
“Meskipun nominal bantuan tidak banyak, namun jika dikelola dengan baik bisa berpotensi menjadi lebih banyak. Contohnya dimanfaatkan untuk modal usaha produktif,” ucap Hafidz.
Hafidz menambahkan, sebagai umat Islam yang merupakan mayoritas bangsa ini, pemerintah wajib memperhatikan anak yatim, piatu dan yatim piatu. Terlebih di dalam Al-Qur’an disebutkan betapa hebatnya anak- anak yang sudah tidak memiliki orang tua ini.
“Allah SWT menstatuskan anak yatim ini luar biasa, seperti Nabi Muhammad. Dalam kandungan sudah ditinggal bapaknya, kemudian usia 4 tahun ibunya meninggal, ” tuturnya.
Lebih lanjut Abdul Hafidz menegaskan anak yatim jangan sampai merasa tidak memiliki masa depan. Pemerintah telah memiliki program pendidikan gratis, mulai SD, SMP, SMA.
“Pemerintah juga menyediakan beasiswa. Jangan sampai merasa putus asa. Kami berharap anak-anak ini diarahkan, diawasi dan dididik dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang, Prapto Raharjo memgatakan sudah ada penjadwalan untuk penyerahan bansos dari PT BPR BKK Lasem di masing- masing kecamatan.
Uang bansos ini disalurkan melalui rekening masing-masing penerima sebesar Rp400 ribu. Bansos bisa diambil tunai atau bisa dibiarkan di tabungan.
“Jumlah anak yang menerima bansos 2.750 yang tersebar di seluruh kecamatan. Masing- masing mendapatkan Rp 400 ribu. Masuk di rekening masing-masing anak,” ujarnya.
Bansos bagi anak yatim, piatu dan yatim piatu itu diberikan rutin setiap tahun, dengan jumlah penerima selalu berubah. Program ini sudah dilakukan oleh Pemkab Rembang sejak tahun 2018.
Salah seorang wali penerima bansos dari Desa Tlogomojo, Kecamatan Rembang, Sumini mengaku sangat terbantu dengan adanya program pemerintah ini.
“Sejak 2019 kami sudah menerima bantuan ini. Bersyukur alhamdulillah, bisa membantu untuk kebutuhan sehari- hari termasuk keperluan sekolah, ” tandasnya. Akh