Rembangcyber.net, Pancur – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Rembang menggelar kelas jurnalistik di delapan sekolah di Kabupaten Rembang.
Ketua PWI Rembang Musyafa mengatakan dalam kegiatan tersebut pihaknya juga mengkampanyekan gerakan penghijauan untuk menjaga kelestarian alam dengan menanam pohon sebelum kegiatan kelas jurnalistik.
“Kita tanam pohon dulu di lingkungan sekolah. Ini kampanye kita untuk gerakan penghijauan agar lingkungan tetap lestari,” ucapnya saat kelas jurnalistik di SMP Negeri 2 Pancur, Kamis (19/10/2023).
Hal sama juga dikatakan wartawan Elshinta, Muhtarom yang menjadi pemateri kelas jurnalistik di sekolah itu.
“Kita bangun kesadaran kepada generasi muda utamanya pelajar untuk turut menjaga kelestarian alam dengan tanam pohon,” ucapnya.
Kelas jurnalistik sendiri menyasar ke sekolah-sekolah di daerah pinggiran. Kelas jurnalistik fokus dengan materi teknik cepat menulis berita serta membuat video pendek untuk mengangkat potensi lingkungan sekolah dan sekitar.
“Kami memang lebih mengutamakan sekolah-sekolah di pelosok pedesaan, ketimbang sekolah di perkotaan. Ini merupakan bagian komitmen kami untuk sekolah-sekolah pinggiran, agar kami bisa berbagi ilmu dengan mereka,” imbuh Musa.
Kepala SMP N 2 Pancur, Chrismastuti mengaku sangat mengapresiasi kelas jurnalistik oleh PWI Rembang. Menurutnya, ilmu jurnalistik bagi para pelajar akan sangat bermanfaat, tidak hanya masa saat ini, tetapi juga bekal untuk jangka panjang.
Dikatakan Chrismastuti, kalaupun ilmu jurnalistik tidak terpakai sekarang, bisa saja nantinya bermanfaat di kemudian hari.
“Bu, saya nggak jadi wartawan kok, masih sekolah. Tidak sekarang, tapi nanti, waktunya masih panjang sekali. Namanya ilmu, tidak akan habis,” tuturnya.
Lebih jauh, Chrismastuti juga mengajak kepada para siswa untuk memanfaatkan kesempatan mengikuti pelatihan jurnalistik secara optimal agar mampu menulis dengan baik.
“Kalian merupakan siswa pilihan dari masing-masing kelas. Nggak semua ikut. Kesempatan biasanya nggak datang dua kali, apalagi kalian sedang berproses. Kali ini anak-anak bisa belajar menulis, belajar menjadi wartawan, untuk pengembangan diri. Tidak cukup dari bapak ibu guru,” pungkas Chrismastuti. Rom