REMBANGCYBER.NET, KOTA – Desa Punjulharjo yang berada di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, merupakan desa wisata yang cukup terkenal di Kabupaten Rembang dan Jawa Tengah.
Di Punjulharjo, terdapat situs sejarah Perahu Kuno yang populer serta Pantai Karangjahe yang menjadi ikon utama destinasi bahari di Kabupaten Rembang.
Banyaknya wisatawan yang mengunjungi Desa Punjulharjo untuk berwisata pantai maupun ke situs sejarah Perahu Kuno.
Peserta KKN Reguler Dari Rumah UIN Walisongo Semarang berinisiatif membuat kelas pelatihan Bahasa Internasional untuk para siswa kelas 8 SMP.
Pelatihan Bahasa Internasional ini bertujuan untuk mengembangkan kebahasaan generasi muda Desa Punjulharjo supaya lebih mudah berinteraksi dengan wisatawan luar yang tidak terbiasa berbahasa Indonesia ataupun bahasa daerah Desa Punjulharjo -Bahasa Jawa-.
Pelatihan bahasa ini mendapat sambutan baik serta dukungan oleh pemerintah desa setempat, dikolaborasikan dengan siswa-siswi MTs Umar Fattah, Punjulharjo.
“Berhubung KBM di sekolah menggunakan sistem daring, jadi kami fokuskan pada anak-anak Desa Punjulharjo sehingga dapat melakukan tatap muka. Hal ini berbanding lurus dengan tujuan pengembangan kemampuan Bahasa Internasional mereka, generasi muda desa wisata.” tutur M. Dhiyaul Haq, koordinator KKN RDR kelompok 8 yang ada di Desa Punjulharjo.
Kegiatan ini dimentori oleh peserta KKN sendiri yang memiliki latarbelakang pendidikan jurusan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
M. Abid Mustofa, salah satu mentor pelatihan berharap, siswa dapat enjoy dengan pelatihan yang diselenggarakan oleh kelompok KKN.
“Hitung-hitung untuk mengobati kerinduan bersekolah luring, tetapi kami tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.
Untuk kelangsungan kegiatan pelatihan ini, para peserta KKN menjelaskan bahwa akan ada sekitar lima pertemuan di tiap minggunya. Pelatihan tersebut mengangkat dua Bahasa Internasional yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Di pertemuan pertama, siswa-siswi Desa Punjulharjo terlihat sangat antusias dan semangat untuk melaksanakan kegiatan pelatihan tersebut, meskipun mereka diharuskan memakai masker di dalam ruangan serta tidak saling bersalaman.
Hal itu tidak menjadi halangan bagi siswa-siswi apalagi mengurangi keakraban antara siswa dengan mentor. Kolaborasi mentor muda dengan siswa yang sangat luar biasa. (ANs)