Sukaryono bersama Dirut PT BRTK, Budhi Setiawan. (Rom/Rembangcyber) |
REMBANGCYBER.NET, KOTA – Rembang akan menggelar Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada 2020. Meski masih lama, saat ini sudah bermunculan sejumlah nama yang akan turut meramaikan bursa Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Rembang.
Salah satunya adalah Sukaryono (57), warga Desa Sawahan, Kecamatan Rembang.
Di hadapan sejumlah awak media dan LSM, Sukaryono mendeklarasikan diri siap maju membidik kursi bupati pada Pilkada Rembang tahun 2020.
Sukaryono mengaku keinginannya untuk maju menjadi kandidat dilatarbelakangi keprihatinannya melihat kondisi Kabupaten Rembang saat ini.
“Saya ingin maju bertarung, karena ingin memperbaiki Rembang yang kian amburadul,” ucapnya saat acara buka puasa bersama sejumlah awak media, LSM, dan beberapa tokoh masyarakat Rembang di sebuah rumah makan ternama di Rembang, Kamis (23/5/2019).
Untuk memuluskan langkahnya, Sukaryono berani bersumpah yang ia tuangkan dalam pakta integritas. Ia mengaku siap mewakafkan hidupnya untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Rembang.
“Saya bersumpah kepada Allah dan kepada bumi Rembang, bila saya nanti terpilih jadi bupati, saya tidak akan korupsi uang rakyat. Dan saya bersumpah, keluarga saya tidak akan mengambil bagian dari proyek APBD, dan saya tidak akan menerima fee proyek sepersenpun dari rekanan,” tegasnya.
Sukaryono mengaku mendapat dukungan dari berbagai pihak diantaranya Direktur Utama PT Bumi Redjo Tirta Kencana (BRTK) Rembang, Budhi Setiawan.
Ditanya terkait partai pengusung, pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Rembang tahun 2004 tersebut mengaku akan melakukan silaturahmi politik ke sejumlah parpol usai Ramadan.
“Sebetulnya begini, ingin sekali bersama partai dan rakyat membangun Kabupaten Rembang. Dua-duanya ingin saya gabung. Tapi kalau nggak ada partai politik yang mau bawa saya, ya saya akan pakai jalur independen,” terangnya.
Terkait figur pendamping, Karyono mengungkapkan belum menentukan kandidat calon wakilnya. Namun ia berharap ada figur dari pondok pesantren yang mau mendampingi. Semisal tokoh PPP atau PKB.
“Saya nggak bisa berakrobat politik di depan rakyat yang masih kelaparan. Saya mantan anggota DPRD 10 tahun, berkecimpung di dunia politik 40 tahun. Kabupaten Rembang masih carut marut. Bagaimana wajah Kabupaten Rembang, bagaimana kondisi ekonominya. Saya paham masalah itu, maka saya harus tampil, “ tegas Sukaryono.
Di jalur politik, Sukaryono tercatat pernah aktif di Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sebelum era reformasi. Setelah itu ia bergabung ke PNI Massa Marhaen.
Saat ini, Sukaryono merupakan salah seorang pengusaha sukses dengan berbagai bisnis yang digelutinya. (Rom)