Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan kepada nelayan. Foto (Rom/Rembangcyber.com) |
REMBANG, REMBANGCYBER.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) memberikan bantuan alat penangkapan ikan (API) ramah lingkungan kepada nelayan Rembang.
Bantuan yang disalurkan berupa 125 paket, terdiri dari 112 unit gillnet permukaan, 6 unit bubu lipat rajungan, 4 unit gillnet dasar, 2 unit trammelnet monofilamen dan 1 unit bubu lipat ikan.
Bantuan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja, anggota Komisi IV DPR RI Firman Subagyo, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Lalu M Syafriadi, di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang, Rabu (22/11/2017).
Selain mendistribusikan sejumlah API ramah lingkungan, DJPT juga mendistribusikan bantuan kapal penangkapan ikan, bedah rumah dan kampung nelayan, klaim asuransi nelayan kepada ahli waris, kartu asuransi nelayan, bantuan permodalan nelayan, serta bantuan pendanaan usaha penangkapan ikan bekerjasama dengan Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
Bantuan kapal penangkap ikan terdiri 3 unit kapal perikanan 5 GT dan 1 unit kapal 10 GT.
Sjarief Widjaja mengatakan aksi KKP dan dukungan seluruh pihak dalam memberantas aktivitas penangkapan ikan ilegal membuat stok ikan semakin melimpah. Kekayaan ini harus dimanfaatkan oleh nelayan lokal dengan sebaik-baiknya.
“Berkat kerjasama kita semua dalam memberantas praktek IUU (Illegal, Unreported, and Unregulated) fishing kini stok ikan terus meningkat. Jika pada tahun 2013 potensi sumber daya ikan kita tercatat sebesar 7,31 juta ton, tahun 2015 meningkat menjadi 9,93 juta ton dan meningkat lagi menjadi 12,5 juta ton pada tahun. Bantuan API ramah lingkungan ini saya harapkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk memanfaatkan sumber daya ikan yang makin melimpah itu secara lestari dan berkelanjutan,” terang Sjarief.
Ganjar Pranowo pada kesempatan itu mengajak nelayan untuk turut serta program asuransi nelayan sebagai jaminan keselamatan kerja nelayan.
“Yang belum ikut asuransi nelayan, segera daftar di Dinas Kelautan dan Perikanan. Asuransi ini penting karena memiliki manfaat santunan kecelakaan akibat melakukan aktivitas penangkapan ikan,” ucap Ganjar.
Asuransi nelayan untuk santunan kematian mencapai Rp 200 juta, cacat tetap mencapai Rp 100 juta, dan Rp 20 juta untuk biaya pengobatan.
DJPT mengklaim realisasi penerima asuransi nelayan di Rembang saat ini mencapai 1.538 orang.
Turut hadir pada penyerahan bantuan tersebut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Marzuki, tokoh Front Nelayan Bersatu Bambang Wicaksana, serta tokoh nelayan Jawa Tengah Hadi Sutrisno. (Rom)