Anggota Polsek Pancur mendatangi rumah korban penyanderaan. Foto (dok.istimewa) |
PANCUR, REMBANGCYBER.COM – Lima warga asal Kabupaten Rembang diketahui turut menjadi korban penyanderaan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, beberapa waktu lalu.
Mereka adalah Hendra Budi Alisangkar (20), Ngarjani (53), Ngadirin (40), Wiji Utomo (32), masing-masing warga Desa Pohlandak Kecamatan Pancur, dan Hendri Wiyono, warga Desa Gemblengmulyo Kecamatan Pancur.
Camat Pancur, Suharto mengaku kelima warganya tersebut baru diketahui menjadi korban sandera setelah mereka berhasil dibebaskan.
“Jadi mereka setelah berhasil dibebaskan baru bisa berkabar dengan keluarganya. Itupun dengan alat komunikasi milik anggota TNI yang disana,” terangnya, Senin (20/11/2017).
Pihaknya mengaku bersyukur, kelima warganya telah bebas dengan kondisi selamat dan sehat semua. Namun pihaknya belum bisa memastikan kapan kelima warganya tersebut bisa dipulangkan ke Rembang.
“Pihak Pemerintah Kabupaten sudah tahu soal ini, dan akan memfasilitasi pemulangannya. Tapi belum jelas kapan, intinya segera,” imbuhnya.
Kepala Desa Pohlandak Kecamatan Pancur, Mundasir mengaku pihak keluarga sudah diberi informasi terkait sudah dibebaskannya para korban penyanderaan tersebut.
“Kita bahkan sudah komunikasi sendiri secara langsung dengan salah satu korban, yaitu pak Ngarjani pada Jumat kemarin. Dia hanya beri kabar kalau sudah selamat dari penyanderaan bersama empat rekan lain,” jelasnya.
Kelima korban, saat ini diketahui telah dievakuasi ke markas Kelompok Keluarga Jawa Papua (KKJP) yang berada di Timika, Papua. Mereka tinggal menunggu penjemputan untuk segera dipulangkan ke rumah masing-masing.
“Mereka sebelumnya kerja disana sebagai penambang emas. Posisinya sekarang sudah di KKJP, tinggal menunggu dijemput saja,” tambahnya.
Saat ini Pemkab Rembang tengah berkoordinasi dengan Pemkab Demak yang juga tengah melakukan penjemputan warganya yang juga menjadi korban penyanderaan. (Rom)