Dirut Semen Gresik, Gatot Kustyadji serahkan bantuan jamban kepada masyarakat di sekitar pabrik, Jumat (27/10/2017). Foto (rom/rembangcyber.com) |
GUNEM, REMBANGCYBER.COM – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk wujudkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan sosial warga di sekita pabrik dengan memberikan bantuan jamban kepada 464 kepala keluarga di tiga desa ring satu di Kecamatan Gunem.
Tiga Desa tersebut adalah Desa Pasucen, Desa Tegaldowo, dan Desa Kajar. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Balai Desa Pasucen, Jumat (27/10/17) sore.
Camat Gunem, Teguh Gunawarman mengaku berterima kasih atas pemberian fasilitas ratusan jamban kepada warganya. Diakuinya, selama ini warganya masih banyak yang buang air besar (BAB) di sembarang tempat termasuk di kebun, tegal dan sungai.
“Dengan jamban baru ini semoga warga di sini bisa lebih sadar tentang kebersihan dengan tidak BAB sembarang tempat sehingga tingkat kesehatan lebih terjaga,” ucapnya.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengapresiasi bantuan jambanisasi oleh PT semen Gresik katena dapat mempercepat terwujudnya program Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Rembang.
Hafidz berharap agar bantuan jamban benar-benar dimanfaatkan.
Bupati Rembang Abdul Hafidz saat penyerahan bantuan jamban oleh Semen Indonesia, Jumat (27/10/2017). Foto (rom/rembangcyber.com) |
“Percuma saja ada jamban, tapi hanya untuk pajangan. BAB nya masih tetap di sawah, tegalan atau sungai. Pak bu jenengan harus sadar, kalau BAB sembarangan itu rawan menimbulkan penyakit. Sudah tidak zamannya lagi seperti itu. Maka kalau sampai rumah, anak-anaknya dikasih tahu ya, biar menjadi kebiasaan, “ ujar Hafidz.
Direktur Utama PT Semen Gresik, Gatot Kustyadji menegaskan bantuan jambanisasi dengan menggunakan dana CSR PT Semen Gresik sebagi wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, termasuk di bidang kesehatan.
“Kami berharap dengan penyaluran fasilitas jamban bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat sehingga masyarakat benar-benar dapat merasakan manfaat berdirinya pabrik semen di Rembang,” tuturnya.
Ditambahkannya, saat ini PT Semen Indonesia di Rembang sudah beroperasi secara kontinyu. Namun masih ada sisa pekerjaan rumah, yakni belum bisa menambang batu kapur dan tanah liat sendiri, karena harus menanti pengumuman kajian lingkungan hidup strategis (KLHS).
“Mohon doa restunya dari seluruh masyarakat Rembang. Kalau kami bisa beroperasi normal, harapannya akan lebih fokus mengurusi masalah lain untuk kesejahteraan masyarakat. Kami ingin program kepedulian maupun pemberdayaan masyarakat utamanya di ring satu terus menggeliat, “ pungkaanya. (Rom)