Warga lereng Gunung Butak menyambut Ramadan dengan kirab tumpeng, Kamis (25/5). (Rom) |
GUNEM, rembangcyber.com – Menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan 1438 Hijriah, ribuan warga Gunem dan Sale menggelar tradisi Mapak Tanggal dengan tumpengan dan tahlil kubro di Makam Jatikusumo di Gunung Butak Desa Dowan Kecamatan Gunem, Kamis ( 25/5).
Ribuan warga tersebut berasal dari enam desa yakni, Desa Tegaldowo, Suntri, Timbrangan, Pasucen, dan Dowan (Kecamatan Gunem) serta Desa Bitingan Kecamatan Sale.
Mapak Tanggal merupakan tradisi Jawa untuk menyambut datangnya bulan puasa.
“Sebelum kirab tumpeng, paginya diadakan kegiatan doa bersama dan Khotmil Quran di makam Jati Kusumo,” ucap Ketua panitia kirab tumpeng yang juga Ketua Laskar Brotoseno, Akhmad Akhid.
Mapak Tanggal ungkapan sukacita menyambut Ramadan |
Salah seorang tokoh Desa Dowan, Sholeh mengatakan, mapak tanggal merupakan ungkapan syukur dan suka cita atas datangnya Bulan Suci Ramadan.
“Mapak tanggal itu ungkapan suka cita untuk menyambut datangnya Ramadan,” tegasnya.
Mapak Tanggal ditandai dengan dikirabnya 99 tumpeng oleh warga dengan membawa 99 bendera merah putih. Jumlah 99 tumpeng merupakan perwujudan dzikir asmaul husna yang menandakan bahwa warga Gunung Butak merupakan masyarakat religius.
Sedangkan 99 bendera merah putih merupakan perwujudan semangat nasionalisme yang pernah dicontohkan Eyang Jatikusumo dalam mengusir penjajah.
Acara yang digagas Laskar Brotoseno ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dengan dukungan PT Semen Indonesia.
Sebelumnya PT Semen Insoneaia juga memberikan bantuan untuk biaya rehab makam Jatikusumo sebagai bentuk komitmen PT Semen Indonesia untuk senantiasa melestarikan tradisi, budaya, dan kearifan lokal demi terjaganya kebesaran dan kewibawaan bangsa. (Rom)