Kota, Rembangcyber.net – Program Keluarga Harapan (PKH) yang selama ini digulirkan oleh pemerintah pusat menjadi salah satu ujung tombak dalam hal pengentasan kemiskinan di Kabupaten Rembang.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Rembang, Muhammad Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) saat memberikan sambutan dalam acara peringatan 10 tahun PKH Kab. Rembang, di pendapa komplek Museum RA Kartini, Rabu (24/11/2021).
Gus Hanies mengatakan PKH selaras dengan visi Kabupaten Rembang yaitu membangun infrastruktur dan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas berkeadilan.
Dampak dari program PKH ini sangat terlihat, seiring dengan turunnya angka kemiskinan di Kabupaten Rembang. Maka pihaknya berharap ke depan pelaksana program PKH bisa lebih kompak untuk membantu Pemkab Rembang dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Program PKH ini sejalan dengan visi Pemkab yang ketiga yaitu membangun infrastruktur dan ketahanan pangan. Dampaknya nyata terlihat. Kalau temen – temen PKH bisa kompak dan bersinergi dengan Pemkab, maka persoalan sosial dimasyarakat bisa sedikit demi sedikit terselesaikan, “ terangnya.
Wabup menambahkan berdasarkan data, jumlah penerima manfaat PKH di Kota Garam pada tahun 2017 ada sekira 600-an orang. Namun pada rentang waktu hingga tahun 2020 cukup banyak warga yang lulus dari predikat miskin ekstrem, sehingga yang tersisa hingga saat ini hanya 303 orang.
“Tahun 2017 ada 600-an orang yang dapat bantuan dari PKH. Tapi tahun 2020 ini hanya tinggal 303 orang. Tentu capaian ini merupakan hasil dari kerjasama semua pihak. Pemkab Rembang secara berkala juga telah memberikan bantuan melalui APBD. Ditambah lagi dana CSR perusahaan yang ada di Rembang, semakin membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, “ imbuhnya.
Gus Wabup menekankan bahwa perubahan taraf hidup warga kurang mampu menjadi poin penting dalam setiap upaya penanganan kemiskinan. Maka PKH diharapkan tidak hanya melakukan pendampingan, namun turut memacu pertumbuhan yang inklusif dalam mencapai kesejahteraan. Rom