REMBANG, REMBANGCYBER.NET – Sebanyak 20 relawan dari KSR, TSR, dan SOBAT PMI Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, telah menyelesaikan pelatihan water rescue yang berlangsung selama tiga hari, 6-8 Desember 2024.
Pelatihan ini digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rembang bekerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas).
Kegiatan tersebut melibatkan pemberian materi oleh instruktur dari Basarnas, mencakup pengantar MFR (Medical First Responder), BHD (Bantuan Hidup Dasar), RJP (Resusitasi Jantung Paru), serta metode penyelamatan di air menggunakan teknik RTRGT (reach, throw, row, go, tow/carry). Relawan juga dilatih penggunaan peralatan bantu dan praktik membawa korban ke daratan menggunakan perahu karet. Pelatihan ditutup dengan simulasi penyelamatan di Pantai Karangjahe, Rembang.
Kepala Bidang SDM dan Relawan PMI Rembang, Iwan Thomasfa, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan relawan dalam menghadapi operasi penyelamatan di air. Ia juga menekankan pentingnya solidaritas dan sinergi antarlembaga sesuai dengan 7 Prinsip Dasar PMI.
“Kami berharap ilmu yang didapat dapat bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung tugas-tugas kemanusiaan,” ujar Iwan.
Sementara itu, Koordinator Instruktur dari Basarnas, Ahmad Nur Zain, menyatakan bahwa pelatihan ini penting mengingat Kabupaten Rembang memiliki garis pantai sepanjang 60 km dan banyak aliran sungai. Ia berharap ada tindak lanjut berupa pelatihan jungle rescue dan vertical rescue untuk membekali relawan dengan kompetensi yang lebih luas.
“Pelatihan ini sangat efektif untuk meningkatkan kapasitas relawan PMI Rembang, dan kami harap kerja sama ini dapat terus berlanjut,” ujarnya.
Program ini mendapat dukungan penuh dari relawan TSR (Tenaga Sukarela) yang menilai pelatihan water rescue sebagai langkah strategis untuk memperkuat kemampuan relawan dalam operasi penyelamatan di air. Ta