Mengenang Mbah Syahid Kemadu, Sosok Yang Sangat Memuliakan Tamu

haul-kh-syahid-kemadu

Gus Obi' bersama para kiai sat haul KH Syahid,Kamis (9/2).

Sulang, Rembangcyber.net – Pondok Pesantren Alhamdulillah Kemadu, Kecamatan Sulang menggelar haul ke-19 KH A Syahid Sholihun dan Harlah ke-71 Pondok Pesantren Alhamdulillah Kemadu, Kamis (9/2/2023).

KH Ahmad Syahid Sholihun adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Alhamdulillah Kemadu.

Haul digelar di halaman pondok. Ribuan orang memenuhi penjuru halaman.

KH Abdul Wahab Kholil mewakili keluarga mengatakan, semasa hayat Mbah Syahid merupakan sosok yang sangat menghormati tamu.

Kiai Wahab mengaku dirinya menjadi saksi bahwa Mbah Syahid tidak pernah membeda-bedakan tamu. Semua tamu diterima dengan baik.

cek

“Saestu, kawulo nyekseni bilih Mbah Kiai Syahid meniko mboten pandang bulu. Mboten mbedak-mbedakke tamunipun. Sedoyo ditampi kanti senyum,” ucapnya.

Kiai Wahab menambahkan, untuk menjadi muslim Indonesia yang baik cukup meniru Mbah Syahid.

Sementara itu KH Ahmad Muwafiq yang akrab disapa Gus Muwafiq dalam mauizahnya mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling baik. Namun seiring dengan berjalannya waktu, manusia itu bisa menjadi tidak baik.

“Sak kurepe langit sak mlumahe bumi, mulyane makhluk ora koyo bayi menungso, tapi mboten enten apes koyo apese bayi menungso,” ucapnya.

Ditambahkannya, orang yang baik dan saleh, meskipun sudah meninggal tetap membawa barokah untuk seluruh umat.

“Contohnya Mbah Syahid,” imbuhnya.

Sementara itu Katib ‘Aam PBNU, KH Ahmad Said Asrori dalam tausiyahnya mengatakan Mbah Syahid merupakan sosok yang memiliki keyakinan yang sangat kuat terhadap Allah SWT.

“Seng kulo sumerepi pribadi sholeh nggeh kados Mbah Yai Syahid meniko,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu KH Said Asrori juga mengaku sejak kecil dirinya selalu diajak sowan ke Mbah Syahid, minimal sekali dalam sebulan. Hal itu dilakukan semata-mata agar mendapat limpahan berkah Mbah Syahid.

“Meh minimal sak wulan pisan mesthi diajak Pak Dhe kulo sowan mriki. Mesthi disuguhi,” tuturnya.

Tampak hadir Wakil Bupati Rembang, M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) dan sejumlah kiai.

Sebelumnya, juga dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya; parade marching band, bahtsul masail, Pildacil, tawajuhan kubro, khotmil Quran, tahtiman Imriti, Alfiah Ibnu Malik, temu mutakhorijin mutakhorijat, dan bazar santri.

Mbah Syahid wafat pada Jumat Pon, 3 September 2004 bertepatan 17 Rajab 1424 H pada usia 81 tahun. Kiai Syahid dimakamkan di sebelah pusara istri pertamanya, Nyai Shofiyah di komplek pondok.

Sepeninggal Kiai Syahid, Pondok Kemadu diasuh oleh istri kedua, Nyai Hj Nur Rohmah Syahid dibantu putra putrinya yakni Gus M Luthfi Robi’ Akbar (Gus Obi) dan Gus Fattah, suami Safiqoh Samiyah (Neng Sa). Rom

Exit mobile version