Dinkes Rembang Respon Keluhan Solikul

tim-dkk-rembang-ke-rumah-solikul

Sedan, Rembangcyber.net – Keinginan Solikul Mursidin, warga Desa Kedungringin Kecamatan Sedan yang hidup tanpa sebagian tempurung kepala akibat kecelakaan untuk segera dioperasi mendapat respon positif dari berbagai pihak.

Mendengar keluhan warganya, Pemkab Rembang langsung menerjunkan tim dari Dinas Kesehatan untuk menemui Solikul Mursidin, di kediamannya, Senin (7/3/2022).

Tim yang menemui Solikul yakni Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Muslikhah, dokter Fitria Anggraini dari RSUD dr Soetrasno dan Koordinator Home Care RSUD Ali Gufron serta Kepala Puskesmas Sedan dr Arif Rahman Hakim.

Kurang lebih 30 menit mereka berbincang dengan Solikul di kediamannya yang berada di RT 2 RW 2 Desa Kedungringin Kecamatan Sedan.

Dokter Fitria dan Ali Gufron melakukan pemeriksaan medis kepada pemuda yang berusia 29 tahun itu.

cek

“Kondisinya stabil. Aktivitas juga bisa, memang ada kekhawatiran dari pasien jika beraktivitas keluar, ” ujar dr Fitria Anggraini.

Dokter Fitria menambahkan hasil dari kunjungan tersebut akan dilaporkan ke pimpinan RSUD dan akan dikoordinasikan dengan tenaga medis yang nantinya terlibat. Harapannya bisa mempermudah kepentingan administrasinya.

“Biaya yang dikeluhkan, BPJS Ketenagakerjaan pasien tidak punya, untuk pengaktifan BPJS kesehatan juga butuh waktu, jadi memakai sumber dana lain, ” imbuhnya lagi.

Sementara itu Solikul mengaku bersyukur dan berterimakasih atas respon cepat dan bantuan dari Pemkab Rembang. Dia berharap segera bisa dioperasi.

“Pengennya bisa segera dioperasi dan bisa beraktivitas seperti semula. Saget merdamel malih (bisa kerja lagi-red), ” ucapnya.

Solikul mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai karyawan koperasi pada November 2021 lalu. Akibatnya pria dari tiga bersaudara itu harus menjalani operasi untuk membersihkan gumpalan darah yang ada di kepalanya.

Operasi pembersihan gumpalan darah itu harus melalui pembukaan tempurung kepala.

Untuk memasang sebagian tempurung kepala harus dilakukan tahapan operasi selanjutnya yang harusnya dilaksnakan pada tanggal 1 Maret tahun 2022. Biaya operasi diperkirakan mencapai Rp 25 juta. Karena kesulitan biaya, operasi tidak bisa dilakukan.

Dengan kondisi tempurung kepala yang tidak normal, Solikul akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaannya. Hal itu dikarenakan kekhawatiran terjadi benturan saat bekerja.

“Saran dokter dulu harus berhati- hati jangan sampai kena benturan, ” pungkasnya. Akh

Exit mobile version