Wakil Bupati Gus Hanies: Pakai Masker dan Ikut Vaksin Wujud Bela Negara

gus-hanies-9

REMBANGCYBER.NET, KOTA – Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) mengajak kepada seluruh masyarakat Rembang untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan utamanya pemakaian masker meski saat ini Rembang tengah turun level dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 ke PPKM level 2.

Menurut Gus Hanies, dengan diberlakukannya PPKM level 2 artinya banyak ruang publik dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang semula dibatasi kini mulai dibuka kembali dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

“Nah, pelonggaran – pelonggaran ini musti harus diimbangi dengan tingginya kesadaran untuk tetap menjaga prokes khusunya masker. Jangan malah sebaliknya, semakin longgar kita menjadi abai,” ucapnya, Kamis (2/9/2021).

Gus Hanies menerangkan, saat ini grafik angka penyebaran Covid-19 baik secara kabupaten, provinsi maupun nasional, menurun.

“Grafik kita menurun. Ini serangan gelombang kedua. Semoga kita tidak akan mengalami serangan gelombang ketiga,” imbuhnya.

cek

Menurut Gus Hanies, pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda hanya bisa selesai dengan dua hal yakni memakai masker dan vaksin.

“Ini yang harus kita kampanyekan kepada siapa pun. Memakai masker dan vaksinasi. Ini harus lebih kita masifkan,” tegasnya.

Gus Hanies menyebut, kampanye masker dan vaksin merupakan salah satu bentuk bela negara untuk meyelamatkan negeri dari pandemi.

Disebutkannya, tingkat keetaatan masyarakat untuk memakai masker di Indonesia masih rendah. Pada Januari tercatat di angka 76 persen, dan Juli naik 80 persen.

“Artinya selama enam bulan kita hanya naik 4 persen. Ini menunjukkan tingkat kepatuhan memakai masker masih rendah,” ucapnya.

Rendahnya kesadaran warga, imbuhnya, tidak hanya secara nasional tapi terjadi juga di Jawa Tengah dan Kabupaten Rembang.

“Sekali lagi, pakai masker. Ini cara efektif menekan penyebaran Covid-19,” imbuhnya.

Gus Hanies menambahkan, selain masker, vaksinasi merupakan langkah efektif menekan Covid-19.

Sayangnya, tingkat vaksinasi di Kabupaten Rembang saat ini masih rendah. Penyebabnya, ketersediaan vaksin oleh pemerintah pusat masih sangat terbatas.

“Vaksinasi kita masih rendah. Kita ingin genjot vaksinasi tapi vaksinnya masih terbatas. Begitu vaksin datang ke DKK langsung dibagikan ke faskes, sehingga banyak yang belum kebagian,” terang Gus Hanies.

Gus Hanies menyebut, di Kabupaten Rembang, tingkat vaksinasi hingga dosis ke 2, masih di bawah 20 persen.

“Kalau dosis satu sudah mencapai 26 persen. Saya kira penting juga untuk lebih giat lagi mengkampanyekan vaksinasi. Di 2022, kita akan bergeser dari pandemi menjadi endemi. Artinya vaksinasi nanti kemungkinan akan berbayar,” pungkas Gus Hanies. Rom

Exit mobile version