Hutan Lasem Dipasangi Kamera Pengintai

gunung-lasem

LASEM, REMBANGCYBER.NET – Potensi sumber daya hutan sangat penting untuk dipertahankan keberadaannya. Eksploitasi yang bijaksana dengan mempertahankan prinsip-prinsip kelestarian menjadi tanggungjawab bersama dalam mewujudkan tata kelola hutan yang baik. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang, Fahrudin, dalam kegiatan Pelestarian Hamparan Ekosistem Penyangga Hutan Gunung Lasem menjadi Hutan Serba Manfaat, di Pondok Pesantren Nurul Musthofa Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Jumat (17/9/2021).

‘Perlu mempertahankan keberadaan hutan dan menjaga kelestariannya,” ucapnya.

Sebagian besar wilayah Gunung Lasem berada di Kecamatan Lasem, tetapi ada beberapa kecamatan lain yang juga berada di wilayah Gunung Lasem, seperti Kecamatan Sluke, Sedan, Kragan, Pamotan, dan Kecamatan Pancur. Sedangkan Puncak tertinggi dari Gunung Lasem adalah Puncak Argopuro yang berada di ketinggian 806 meter DPL (Di atas Permukaan Laut).

Fahrudin menyebutkan flora yang mayoritas ditemukan di Gunung Lasem yaitu segawe, alpukat, sukun, johar, sonokeling, weru, kemiri, dan jaranan. Sedangkan satwa yang ada mayoritas burung trucukan, ciblek, kutilang, kera ekor panjang, sirtu, perkutut dan biawak.

cek

“Ada informasi bahwa pada blok hutan Gunung Lasem terdapat keberadaan macan tutul (Panthera Pardus), sehingga perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti dengan pemasangan kamera trap,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Wiratno menyampaikan pihaknya telah menyiapkan 4 buah kamera trap yang akan dipasang di kawasan Hutan Lasem untuk mendeteksi satwa-satwa yang terjebak di hutan-hutan yang relatif utuh.

“Salah satunya saya ke sini kemungkinan karena adanya macan tutul di Gunung Lasem. Kita dengan KSDA Jawa Tengah akan memasang kamera trap di 4 titik di Gunung Lasem,” tegasnya.

Wiratno menkelaskan dengan adanya kamera trap diharapkan nantinya keberadaan macan tutul dapat terdeteksi karena merupakan satwa liar yang dilindungi dan tidak boleh diburu.

“Selain itu, kami juga ingin mempertahankan fauna di Gunung Lasem yang mulai kekeringan saat musim kemarau ini. Kami bekerjasama dengan Pondok Pesantren Nurul Musthofa untuk menanami pohon penghijauan di bawah tegakan,” tegasnya. Pji

Exit mobile version