REMBANGCYBER.NET, KOTA – Penataan Kota Pusaka Lasem akan dimulai tahun 2021 ini.
Salah satu fokus penataan adalah Alun-Alun Lasem. Saat proses penataan, pedagang yang biasa mangkal di sana, sementara akan direlokasi ke Desa Karangturi.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang H Abdul Hafidz usai menghadiri Forum Group Discussion (FGD) sinergitas pengembangan Rembang sebagai Kota Fashion dengan Lasem sebagai Kota Pusaka, Rabu (27/1/2021).
Pihaknya sudah meminta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait relokasi pedagang di depan Masjid Jami’ Lasem. Bupati menginginkan gang-gang di desa tersebut bisa dimanfaatkan para pedagang, agar tetap bisa berjualan saat proses penataan.
Untuk mendukung rencana tersebut, pemkab telah menyediakan anggaran Rp200 juta. Anggaran tersebut nantinya digunakan untuk pembuatan lapak sederhana untuk pedagang.
“Kita ada anggaran sekitar Rp200 juta untuk menampung itu (membuat lapak sementara-red). Kalau masih kurang nanti pedagang yang menyempurnakan,” ungkapnya.
Bupati Hafidz menambahkan kemungkinan dimulainya pembangunan Kota Pusaka Lasem diperkirakan bulan Maret.
“Ini DED nya baru selesai. Kalau selesai bulan Januari ini, nanti segera ada proses pelelangan. Kalau pelelangan waktu maksimal misalnya 40 hari, berarti pertengahan Maret, nanti bisa akan kita mulai,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinperindagkop Rembang, Akhsanudin menambahkan telah berkoordinasi dengan Pemdes Karangturi. Saat ini pihaknya tengah melakukan survei terkait tempat yang bisa digunakan lapak sementara.
“Sudah semua (koordinasi dengan Pemdes Karangturi-red), toko- toko di depan masjid . Itu banyak pedagangnya, kita baru- itung- itung berapa dapat berapa,” ucapnya.
Penataan Kota Pusaka Lasem sendiri dilakukan bertahap. Tahap pertama meliputi penataan alun- alun akan dibuat taman sebagai ruang terbuka untuk publik. Rom