Tekuni Budidaya Vaname, Kakak Beradik Ini Rintis Komunitas Musik

petambak2bvaname2brembang-6210800
Panen udang Vaname di Desa Tireman  Rembang. (Rom/Rembangcyber)

REMBANGCYBER.NET, KOTA – Usaha budidaya udang Vaname memiliki peluang keuntungan yang sangat menjanjikan. Jika usaha ini dikelola dengan baik, petambak akan memperoleh keuntungan besar hingga ratusan juta rupiah.

Seperti yang dilakukan kakak beradik Iwan Thomasfa dan Andi Fatosa, warga  Desa Tireman Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Sejak keduanya menekuni budidaya udang Vaname sekira tahun 2011, keduanya mengaku sangat enjoy dan berhasil meraup keuntungan yang tidak sedikit.

“Yang namanya usaha, tidak mulus. Pernah jatuh juga. Dari pengalaman itu, alhamdulillah kita terus belajar sehingga bisa seperti ini,” ucap Iwan Tomasfa di sela -sela kesibukannya saat panen parsial Vaname, Selasa (30/4/2019).

Adik Iwan Thomasfa, Andi Fatosa yang juga bergelut dengan Vaname mengatakan, saat ini di Rembang petambak udang Vaname masih bisa dihitung dengan jari. Pasalnya,  untuk membudidayakan udang Vaname butuh modal besar. Itu menjadi kendala utama yang dialami oleh petambak.

Proses sortir size udang Vaname. (Rom/Rembangcyber)

“Untuk budidaya Vaname, butuh modal besar. Satu petak ukuran 2000 meter persegi saja butuh ratusan juta. Ini menjadi kendala utama. Kami petambak sangat berharap ada dukungan dari pemerintah untuk pengembangan budidaya Vaname ini,” ucapnya.

Baik Iwan maupun Andi sepakat, budidaya Vaname sangat menjajnjikan karena pasarnya bukan lokal namun ekspor ke manca negara seperti Jepang, Taiwan, Eropa bahkan hingga Amerika.

Keduanya berharap, pemerintah turut membantu sektor permodalan untuk pengembangan petambak Vaname melalui program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat pesisir.

Budidaya Vaname memang sangat menjanjikan. Apalagi, saat ini telah ditemukan berbagai teknik budidaya yang lebih praktis dan efisien sehingga lebih menjanjikan.

Misalanya dengan pengembangan sistem panen parsial. Dengan model panen parsial, peluang petambak Vaname untuk untung besar lebih terbuka.

Iwan Thomasfa menunjukkan udang Vaname. (Rom/Rembangcyber)

Sistem panen parsial (bertahap) terbukti efektif mengurangi biaya pakan.

Iwan menjelaskan panen parsial sendiri adalah pengambilan udang sebagian dari jumlah populasi yang ada di tambak dengan tujuan utama mengurangi jumlah kepadatan udang.

Panen parsial pertama biasanya dimulai setelah udang mencapai umur 60-70 hari dengan size 100 hingga size 60. Parsial berikutnya bisa dilakukan dua minggu setelahnya.

“Panen parsial dilakukan untuk mengurangi kepadatan jumlah udang yang ada dalam tambak sehingga udang yang tersisa akan terus berkembang. Selanjutnya udang siap dipanen secara keseluruhan pada usia 100-120 hari. Biasanya saat panen keseluruhan atau purna, ukuran udang sudah mencapai size 30 hingga size 40,” imbuhnya.

Iwan menceritakan, panen parsial pertama yang dilakukannya saat ini usia 70 hari. Harga udang Vaname size 100 laku di kisaran Rp60.000 per kilogram. Sedangakan size 60 laku Rp72.000. Dengan harga tersebut, Iwan mengaku bisa
meraih untung lumayan besar.

Andi Fatosa tengah memantau hasil panenan. (Rom/Rembangcyber)

“Harga ini biasanya akan terus begerak naik lagi pada panen parsial berikutnya. Untuk panen parsial berikutnya kami masih akan melihat kondisi tambak dan harga di pasar,” imbuhnya lagi.

Selama menggeluti budidaya udang Vaname, Iwan mengaku sudah mampu membuka lapangan pekerjaan bagi belasan orang warga kampungnya.

Tak hanya itu, dari usaha budidaya Vaname, Iwan bahkan sudah merintis berdirinya komunitas musik yang tergabung dalam Kapoy BF (Kampoeng Petani Oye Bird Farm).

Kapoy BF kini bahkan sudah memiliki studio musik sendiri.

Iwan mengatakan, Kapoy Studio dia peruntukkan bagi masyarakat Rembang yang ingin berkarya untuk mengangkat potensi Rembang melalui jalur musik.

Hasil panenan udang Vaname siap angkut. (Rom/Rembangcyber)

“Iya, kita rintis Kapoy ini untuk mewadahi siapa saja baik musisi, seniman maupun pemuda Rembang untuk berkarya mengangkat Rembang melalui musik. Kami sebagai petani tambak juga ingin berbuat untuk Rembang,” tegasnya.

Saat ini,  Iwan dan Andi tertantang untuk lebih mengembangkan usahanya memproduksi album musik lokal di samping usahanya menggeluti budidaya Vaname. Keduanya mengaku sangat terbuka untuk berbagi baik tentang Vaname maupun musik kepada masyarakat yang ingin belajar.

“Jika ada masyarakat  yang ingin belajar tentang budidaya udang Vaname  kami siap berbagi dengan senang hati. Yang ingin berkarya untuk Rembang melalui musik, ya monggo. Kami tidak ingin ini kita nikmati sendiri, tapi kami juga ingin bermanfaat untuk orang lain,” pungkas Iwan. (Rom)

cek
Exit mobile version