Pemberangkatan jenazah almarhumah Ibu Nyai Wahab dari Masjid Jami’ Sulang, Jumat (14/12/2018). (Rom/Rembangcyber) |
REMBANGCYBER.NET, SULANG – Ribuan peziarah turut memberikan penghormatan terakhir kepada Ibu Nyai Hj Muslikhah Wahab Husain yang tutup usia, Kamis (13/12/2018) siang.
Mereka datang dari berbagai daerah sejak Kamis (13/12/2018) siang hingga Jumat (14/12/2018) pagi sebelum proses pemakaman dilaksanakan.
Diantara para peziarah, tampak pula pengasuk Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Ketua Tanfidz NU Rembang, KH A Sunarto yang datang ke rumah duka pada Kamis malam.
Jenazah diberangkatakan dari Masjid Jami’ Sulang yang tepat berada di depan rumah kediaman almarhumah pada Jumat (14/12/2018) pagi pukul 09.00WIB.
Muaziyin menghantarkan ke pemakaman. (Rom/Rembangcyber) |
Mewakili keluarga, KH Romli mengatakan Ibu Nyai Muslichah Wahab merupakan sosok yang teguh baik saat mendampingi KH Wahab semasa hayat maupun sesudah Kiai Wahab meninggal dunia.
“Pondok Kauman yang sekarang ini berdiri megah merupakan bukti Ibu Nyai Wahab teguh. Bersama putra putrinya, Bu Nyai istikamah mendidik para santri hingga akhir hayatnya,” ucap Kiai Romli.
Jenazah almarhumah yang merupakan istri Almagfurlah KH Wahab Husain, pendiri Pondok Zumrotut Tholibin dan Nural Firdaus (Zubin) Kauman Sulang, dikebumikan bersandingan dengan KH Wahab di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sulang Utara.
Semasa hayat, almarhumah merupakan sosok yang setia mendampingi KH Wahab Husain dalam berdakwah mengajarkan ilmu agama kepada warga dan santri.
KH Dahlan, adik aAlmagfurlah Kiai Wahab menalqin jenazah. (Rom/Rembangcyber) |
Kiai Wahab sendiri menetap di Sulang setelah menikah dengan Nyai Muslikhah yang asli Sulang. Saat itu, Nyai Muslikhah baru berusia 16 tahun.
Kepindahan Kiai Wahab ke Sulang merupakan amanah dari pamannya, Kiai Zuber Sarang (Ayah KH Maimoen Zuber) yang menginginkan agar dirinya mengajarkan ilmu agama di daerah Sulang dan sekitarnya.
Selanjutnya Kiai Wahab mendirikan Pondok Pesantren Zumrotut Tholibin dan Nural Firdaus. Banyak santri dari berbagai daerah yang belajar di Pondok ini.
Bersama Kiai Sahid kemadu, KH Wahab juga merintis berdirinya Madrasah Diniyah An-Nuraniyah Sulang.
Kiai Wahab sendiri meninggal pada tahun 1994. Selanjutnya, Nyai Wahab beserta putranya, KH Arif Zaenal Arifin meneruskan sang ayah ngopeni santri hingga akhir hayatnya. (Rom)