REMBANG (RC) – Jembatan penghubung Kecamatan Gunem dengan Kecamatan Pamotan yang berada di Desa Trembes, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Ambrol, Senin (29/2) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, akibat ambrolnya jembatan tersebut perekonomian warga menjadi terganggu karena jembatan tersebut merupakan jalur utama untuk angkutan hasil pertanian.
Kepala Desa Trembes, Andri Pujianto mengatakan, jembatan ambrol disebabkan pondasi yang longsor tergerus air hujan dan aliran air di bawahnya.
“Jembatan sudah tua. Hujan deras beberapa hari terakhir memicu pondasi longsor digerus air sehingga ambrol. Ini menyulitkan warga karena jembatan ini jalur utama untuk angkutan hasil bumi,” ucapnya, Senin (29/2).
Ketua Komisi C DPRD Rembang, Widodo, yang terjun ke lokasi mengaku telah berkordinasi dengan Pemkab Rembang dan Badan Penanggulanagn Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan penanganan secepatnya.
“Segera kita lakukan penanganan agar perekonomian warga tidak mandek,” ucapnya
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Rembang, Pramujo mengatakan, pihaknya segera membuat jembatan darurat dari gelugu untuk membuka akses jalur tersebut.
“Kita buat jembatan darurat. Ini agar warga dapat terus melakukan aktivitas,” ungkapnya.
Untuk sementara, warga Gunem yang hendak menjual hasil buminya ke Pamotan atau sebaliknya harus menempuh jalur aternatif yang jarak tempuhnya dua kali lipat lebih jauh.
Warga harus memutar melewat jalur Kadiwono Kecamatan Bulu-Kecamatan Sulang sebelum sampai ke Pamotan. (AM)